ONIC Esports Juara MPL ID Season 15! Taklukkan RRQ 4-3 di Grand Final

ONIC Esports akhirnya keluar sebagai juara setelah menumbangkan RRQ 4-3 dalam seri yang akan dikenang sebagai salah satu final terbaik dalam sejarah MPL Indonesia

Catur Ariadi

ONIC Esports Juara MPL ID Season 15! Taklukkan RRQ 4-3 di Grand Final

Jakarta International Velodrome menjadi saksi duel mahadahsyat antara dua raksasa Mobile Legends: ONIC Esports dan RRQ, dalam Grand Final MPL Indonesia Season 15. Dalam pertarungan best-of-seven penuh drama, ONIC Esports akhirnya keluar sebagai juara setelah menumbangkan RRQ 4-3 dalam seri yang akan dikenang sebagai salah satu final terbaik dalam sejarah MPL Indonesia.

Game 1: ONIC Tampil Beringas, RRQ Dibantai 17-3

ONIC membuka seri dengan kekuatan penuh. Mengusung draft mengejutkan dengan Vexana dan Kalea, mereka tampil agresif dan efisien sejak menit pertama. RRQ yang sempat unggul di early game tak mampu membendung kombinasi crowd control dari Vexana, Gloo, dan Kalea.

Savero dengan Harith menjadi momok lewat mobilitas tinggi dan damage konsisten. Puncaknya, ONIC mengamankan Lord dan melakukan push sempurna yang menumbangkan base RRQ dalam waktu singkat. Kemenangan telak 17-3 jadi sinyal tegas: ONIC tidak datang untuk main-main.

Game 2: Kejutan Badang Kiboy, ONIC Ganda Keunggulan

Tanpa mengendurkan tekanan, ONIC kembali menggilas RRQ di game kedua. Kiboy mencuri perhatian dengan pick Badang yang sukses menciptakan teamfight krusial. Kairi, menggunakan Joy, menguasai jungle dan memenangkan semua objektif.

RRQ tampak kewalahan menghadapi rotasi cepat dan zoning agresif dari SANZ (Pharsa) serta Savero (Irithel). Meski mencoba melawan lewat Harith dan Hayabusa, semua inisiasi mereka berakhir sia-sia. ONIC mengunci game dengan Lord kedua, unggul 2-0 di seri.

Game 3: Harith Menggila, RRQ Curi Momentum

Tak ingin disapu, RRQ bangkit di game ketiga. Draft yang mengandalkan Harith milik ToYy terbukti efektif. Bermain dengan presisi tinggi, ToYy membantai lini belakang ONIC dan mencetak multiple kills penting.

Sutsujin dan Dyrennn tampil solid dalam objektif. RRQ menguasai seluruh Turtle dan Lord, membuat ONIC hanya bisa bertahan. Push terakhir diakhiri dengan eksekusi rapi yang mengantar RRQ memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.

Game 4: Dominasi Granger, RRQ Samakan Skor

Momentum berlanjut di game keempat. RRQ tampil penuh percaya diri dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat draft penuh kejutan—ToYy memakai Granger, sementara Idok menjadi aktor penting lewat Tigreal-nya.

Meskipun ONIC sempat mengancam lewat Hayabusa dan Valentina, setiap langkah mereka dijawab dengan rotasi disiplin dan eksekusi sempurna. Lord kedua menjadi penentu saat RRQ menghancurkan semua base turret ONIC dan menyudahi game dengan meyakinkan.

Game 5: Hancurkan ONIC 18-3, RRQ Menuju Match Point

Game kelima menjadi puncak dominasi RRQ. Dalam hanya 11 menit, mereka menggulung ONIC dengan skor mencolok 18-3. Dyrennn dengan Phoveus berhasil menekan Kairi (Ling), sementara ToYy tampil luar biasa dengan Granger.

ONIC kehilangan arah sejak early game. Pressure konstan dari Idok (Kalea) dan burst combo dari Rinz (Yve) membuat mereka tak pernah punya ruang bernapas. Dengan kemenangan mutlak ini, RRQ unggul 3-2 dan tinggal satu langkah dari trofi.

Game 6: Savero Bangkit, ONIC Paksa Game 7

Tertinggal dan nyaris kalah, ONIC menunjukkan mental baja. Savero, sang goldlaner muda, tampil luar biasa dengan Wanwan. Meski RRQ unggul 5.000 gold di awal, ONIC tetap tenang.

Momen penting terjadi saat Savero melayangkan Crossbow of Tang dan menumbangkan tiga pemain RRQ di dekat Lord pit. Kiboy (Chou) dan SANZ (Pharsa) juga tampil luar biasa, menekan Rinz dan mengacaukan setup RRQ. ONIC menyudahi game dengan maniac dari Savero dan memaksa Game 7.

Game 7: Kiboy Menentukan, ONIC Amankan Mahkota

Game penentuan menjadi panggung milik Kiboy. Sang roamer veteran menjadi penentu lewat inisiasi presisi menggunakan Chou. Savero, kembali jadi andalan, menunjukkan performa luar biasa dengan Claude dan menyapu pertahanan RRQ.

Sempat tertinggal dua kill di early game, ONIC mulai unggul lewat rotasi solid dan zoning dari SANZ (Pharsa). Lord kedua menjadi pemecah. Dalam teamfight besar, Blazing Duet dari Savero dan Feathered Air Strike dari SANZ meluluhlantakkan RRQ.

Dengan keunggulan gold 10.000+, ONIC menutup pertandingan dan kembali ke tahta, mengamankan gelar juara MPL Indonesia Season 15.

Dengan skor akhir 4-3, ONIC Esports sekali lagi membuktikan status mereka sebagai raja langit Mobile Legends Indonesia. Pertarungan yang epik, penuh dinamika, dan perubahan momentum menjadikan Grand Final ini salah satu yang terbaik sepanjang sejarah MPL ID.

MVP Grand Final? Nama Savero dan Kiboy layak disebut. Tapi satu hal pasti—ONIC belum selesai. Dan MPL ID, kini, punya kisah baru untuk dikenang.

Catur Ariadi

Catur Ariadi

Catur Ariadi adalah Founder JendelaIndonesia.ID, saat ini bertanggung jawab mengelola kanal Teknologi dan Otomotif.

Related Post

Tinggalkan komentar