Hasil ONIC vs Bigetron MPL ID Season 15 Pekan Kedelapan

JendelaIndonesia.id — Laga antara Bigetron Alpha (BTR) dan ONIC Esports dalam lanjutan MPL Indonesia 2025 menyuguhkan pertarungan panas yang berakhir dengan kemenangan dramatis BTR. Bertarung

Rahel Hardono

Hasil ONIC vs Bigetron MPL ID Season 15 Pekan Kedelapan

JendelaIndonesia.id — Laga antara Bigetron Alpha (BTR) dan ONIC Esports dalam lanjutan MPL Indonesia 2025 menyuguhkan pertarungan panas yang berakhir dengan kemenangan dramatis BTR.

Bertarung hingga tiga game penuh tensi, kedua tim memperlihatkan kualitas kelas atas. Namun, mental baja dan konsistensi strategi membuat Bigetron keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1, memperbesar peluang mereka di jalur menuju upper bracket playoff.

Game 1: ONIC Agresif, Tapi BTR Lebih Rapi

ONIC memulai game pertama dengan draft agresif: Ling di tangan Kairi, Selena untuk SANZ, Kimmy milik Savero, serta Jawhead dan Gatot Kaca sebagai pelengkap inisiasi. Sayangnya, strategi early game ini gagal menembus pertahanan disiplin dari BTR.

Bigetron tampil solid dengan komposisi teamfight matang: Granger (Emann), Pharsa (Moreno), Baxia (Anavel), Badang (Finn), dan Kalea (Luke). Sejak menit awal, BTR sukses mematahkan rotasi ONIC lewat kontrol map dan objektif yang superior.

ONIC tampak kesulitan memanfaatkan power spike dari draft mereka. Kairi tidak mendapatkan purple buff secara konsisten, membuat Ling kehilangan momentum. Sementara itu, Emann tampil garang dengan Granger, bahkan nyaris mencetak maniak menjelang late game.

Teamfight demi teamfight didominasi BTR. Dengan positioning cermat dari Moreno dan zoning ketat dari lini depan, ONIC kehabisan opsi. Di fase akhir, satu Lord sudah cukup untuk memastikan kemenangan meyakinkan bagi Bigetron.

Game 2: ONIC Bangkit Lewat Eksperimen Hanzo

Tak ingin kalah begitu saja, ONIC tampil mengejutkan di game kedua dengan memilih Hanzo untuk Kairi. Kombinasi ini diperkuat Harith (Savero), Faramis (SANZ), Jawhead (Kiboy), dan Gatot Kaca (Lutpiii). BTR tetap percaya pada Granger untuk Emann, disokong oleh Badang, Baxia, Kalea, dan Pharsa.

ONIC langsung menggebrak lewat solo kill Savero terhadap Luke. Meski sempat kehilangan kontrol Turtle, ONIC terus menekan BTR dengan ritme cepat dan rotasi agresif. Kunci kebangkitan ONIC terletak pada Cult Altar dari Faramis dan pergerakan lincah Hanzo, yang sukses menekan pertahanan BTR.

Meski Emann sempat membalik keadaan lewat triple kill, ONIC menunjukkan ketenangan luar biasa di late game. Kesalahan posisi dari pemain BTR dimanfaatkan dengan baik, hingga akhirnya ONIC berhasil mengamankan Lord evolve di menit ke-20. Serangan bertubi-tubi dari tiga lane akhirnya merobohkan base BTR, memaksa laga berlanjut ke game ketiga.

Game 3: Mental Baja BTR dan Maniac Emann Akhiri Perlawanan ONIC

Game penentuan berlangsung intens sejak awal. ONIC kembali bereksperimen dengan Hanzo untuk SANZ dan Valir jungler untuk Kairi, ditambah Harith, Baxia, dan Phoveus. BTR merespons dengan draft agresif yang lebih konvensional: Granger (Emann), Kimmy (Moreno), Badang (Finn), Ruby (Luke), dan Fredrinn (Anavel).

ONIC tampil dominan di early game. Mobilitas Hanzo dan Valir membuat BTR kehilangan kendali jungle. Sero bahkan sempat solo kill Emann di goldlane, membuat ONIC unggul dalam tempo dan objektif.

Namun, momentum berubah drastis di menit ke-14 saat ONIC salah koordinasi dalam kontes Lord. BTR memanfaatkan celah itu, dan Emann mencetak triple kill yang menjadi titik balik. Setelahnya, permainan BTR semakin disiplin, memaksa ONIC bertahan di bawah tekanan terus-menerus.

Puncak laga terjadi saat perebutan Lord terakhir. Dalam teamfight yang menentukan, Emann tampil luar biasa dan meraih maniac, menghancurkan seluruh lini pertahanan ONIC dan membuka jalan menuju base lawan. Dengan eksekusi tajam, Bigetron Alpha menutup pertandingan dengan kemenangan 2-1.

Baca Juga:

Rahel Hardono

Rahel Hardono

Seorang casual gamer yang diberi tanggung jawab untuk mengelola kanal Games dan Esports di JendelaIndonesia.id

Related Post

Tinggalkan komentar