JendelaIndonesia.id – Alter Ego (AE) sukses mengamankan kemenangan penting atas Team Liquid ID (TLID) dalam pertandingan penentu di ajang Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia Season 15 Pekan Kedelapan.
Dengan kemenangan telak 2-0, AE membuktikan diri sebagai salah satu tim terkuat musim ini, menampilkan kombinasi strategi agresif, eksekusi objektif, serta fleksibilitas draft yang mengesankan.
Game 1: Eksekusi Objektif Alter Ego Ungguli Strategi Sustain TLID
Pertarungan di game pertama berlangsung panas sejak menit awal. Alter Ego memilih draft agresif yang terdiri dari Phoveus, Yve, Gatotkaca, Clint, dan Ling—menunjukkan niat untuk mendominasi tempo permainan sejak awal. Sementara itu, TLID mencoba mengimbangi dengan pendekatan sustain dan pickoff menggunakan Kimmy, Hilda, Hayabusa, Khaleed, dan Zhuxin.
Permainan langsung memanas dengan invasi awal AE ke area jungle musuh, terutama untuk mengganggu farming Ling yang dimainkan oleh Rinee. Meski TLID memberikan tekanan balik melalui Faviannn (Hayabusa) dan Aran (Hilda), AE berhasil mengamankan turtle pertama dan terus membangun keunggulan objektif.
Momentum berbalik setelah Rinee mencetak solo kill atas Faviannn, yang menjadi titik awal dominasi AE di mid hingga late game. Hijumee (Yve) konsisten membuka team fight lewat Real World Manipulation, sementara Dreams (Gatotkaca) menjadi inisiator andal melalui Avatar of Guardian. Nino, dengan Phoveus-nya, efektif menekan pergerakan Kimmy dan Hayabusa milik TLID, membuat mereka kesulitan berkontribusi dalam team fight.
Kemenangan AE dikunci setelah mereka mengamankan Lord kedua dan melancarkan push besar ke base TLID. Dengan tiga lane terbuka dan pertahanan lawan runtuh, AE menutup game pertama dengan kombinasi zoning dan eksekusi yang rapi.
Game 2: Draft Mengejutkan dan Franco Dreams Bawa Alter Ego ke Kemenangan
Memasuki game kedua, Alter Ego tampil dengan strategi yang mengejutkan. Kimmy dimainkan di midlane, Granger sebagai gold laner, dan Franco mengisi posisi roamer. Draft ini menandakan arah permainan poke-heavy dengan fokus zoning dan burst damage. Di sisi lain, TLID mengandalkan Moskov, Novaria, dan Hayabusa untuk menghasilkan burst dan menghindari serangan frontal.
Namun, justru Franco milik Dreams menjadi pembeda dalam pertandingan ini. Dengan Iron Hook yang akurat dan pemanfaatan Bloody Hunt tanpa flicker, Dreams membuka banyak peluang pick-off yang menguntungkan AE. Ia menjadi kunci dalam mengamankan objektif seperti Turtle dan Lord.
Granger yang dimainkan Arfy juga tampil luar biasa. Dengan positioning yang nyaris sempurna dan pemanfaatan ultimate yang presisi, Arfy mencatatkan maniac di menit ke-23 dan menyelesaikan pertandingan dengan KDA 10/0/3—sebuah performa MVP yang tak terbantahkan.
TLID sempat memberikan perlawanan melalui kombinasi Moskov dan Novaria, namun tidak mampu menandingi konsistensi dan koordinasi AE. Hayabusa yang seharusnya menjadi ujung tombak serangan TLID, justru dipaksa bermain defensif sepanjang pertandingan.
Pertandingan ditutup dengan team fight epik di area Lord. AE menyapu bersih lawan setelah Dreams kembali memulai inisiasi krusial, diikuti oleh maniac dari Arfy, dan push terakhir yang mengantar Alter Ego meraih kemenangan sempurna.